Namun, semua kerja yang dilakukan untuk memastikan bahwa data dan perangkat lunak telah ter-backup dengan tepat dan disimpan di tempat yang benar-benar aman hanya akan menjamin kemampuan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) untuk pulih dari bencana. Apakah bentuk pemulihan bencana (disaster recovery) yang tidak selalu berkaitan dengan bagaimana suatu organisasi dapat dengan cepat pulih dan kembali ke modus bisnis seperti biasa?
Tentu saja, professional dan manajer TI akan lebih berhati-hati untuk mengkloning hard disk images dari sistem server untuk menjamin kemampuan dan memastikan segala sesuatu berjalan dengan baik, terlebih ketika terjadi bencana. Namun, hasil kloning dari logam hard disk beberapa tahun yang lalu mungkin saja tidak dapat berjalan di mesin baru, salah satu di antara masalah lain yang mungkin muncul. Dan di tengah ketiadaanya prosedur yang mapan/kokoh, kesinambungan bisnis adalah area yang sering diabaikan oleh UKM.
Perusahaan yang mengalami kebakaran atau gempa bumi, misalnya, ingin kegiatan operasional berjalan secepat mungkin. Organisasi yang tidak siap terhadap kelangsungan bisnis akan dengan cepat akan menyadari bahwa perintah pengadaan server baru biasanya harus memakan waktu beberapa hari untuk dipenuhi. Tergantung pada persyaratan, beberapa hari kemudian dapat dilakukan instalasi ulang dan konfigurasi perangkat lunak yang diperlukan, setelah restorasi backup data dan testing berlangsung.
Jadi, apa sajakah aspek-aspek kesinambungan bisnis yang perlu kita lihat lebih dalam? Berikut adalah daftar singkat dari hal-hal paling penting untuk dipertimbangkan:
* Akses ke sistem komputer, misalnya CMS, ERP, Intranet, dll.
* Akses internet
* Akses ke e-mail
* Ketersediaan situs web
Prioritas sebenarnya dari daftar di atas untuk organisasi Anda, tentu saja akan bervariasi dari perusahaan ke perusahaan. Juga, jangan merasa sungkan untuk menulis kepada kami jika Anda merasa bahwa daftar di atas perlu dikembangkan.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Kunjungan dan Atensi Anda